KEANEKARAGAMAN
HAYATI LAUT
Laut meliputi dua pertiga dari seluruh permukaan bumi sekitar 97% dari keseluruhan ruang kehidupan di bumi. Laut telah membentuk dan mendukung keberadaan serta kehidupan umat manusia di bumi sejak munculnya mahluk hidup pertama dari laut (Prager dan Earle,
2000).
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, wilayah daratan Indonesia
sebesar 1,9 juta km2 tersebar pada sekitar 17.500 buah pulau yang disatukan oleh
laut yang sangat luas sekitar 5.8 juta km2 dan garis 81.000
km. yang merupakan garis pantai tropis terpanjang atau terpanjang kedua didunia
setelah kanada.
Interaksi dinamis antara laut dan udara menentukan pola iklim dunia, dan sistem pergerakan arus laut yang turut memelihara keseimbangan suhu bumi, sehingga cocok untuk keanakeragaman kehidupan mahluk hidup. Mulai dari yang tak terlihat oleh mata (microscopik) sampai mahluk hidup terbesar di dunia berupa ikan paus biru (blue
whale).
Keanekaragaman mahluk hidup ini telah dimanfaatkan oleh manusia melalui :
1. Perikanan
tangkap,
2. perikanan budidaya (mariculture)
3. ekstraksi bahan-bahan bioaktif (bioactive substances)
seperti Omega 3, squalence, polisakarida dan biopigmen untuk bahan pangan dan
minuman
4. industri farmasi
5. kosmetika.
Sampai saat ini manusia baru melakukan eksplorasi kurang dari 5% laut dunia. Diperkirakan antara 1 sampai 50 juta spesies biota laut hingga kini belum teridentifikasi (Prages and
Earle, 2000). Secara geografis kepulauan dan perairan Indonesia terletak diantara
Samudra Pasifik dan Samudra Hindia dan antara benua Asia dan Australia, termasuk
didalamnya paparan Sunda dibagian barat dan Paparan Sahul dibagian timur.
Wilayah pesisir dan lautan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia (mega
biodiversity). Tingginya keanekaragaman hayati ini bukan hanya disebabkan oleh letak
geografis namun juga dipengaruhi variasi iklim musiman, arus atau massa air laut
yang dipengaruhi oleh massa air dari dua samudra, serta keragaman tipe
habitat dan ekosistem yang terdapat di dalamnya.
Keanekaragaman hayati dapat ditinjau dari tiga tingkatan:
1. keanekaragaman genetik, (DNA)
2.
Species, dan (individu ikan, udang, ketam dll)
3. ekosistem (ekosistem terumbu karang, mangrove, padang lamun, estuaria,
pantai, laut terbuka, dan laut jeluk dll)
keanekaragaman hayati berperang untuk menunjang kegiatan bioindustri, antara lain
(1) industri pangan;
(2) industri sandang;
(3) industri papan;
(4) industri pendidikan;
(5) industri farmasi dan kosmetik;
(6) industri energi;
(7) industri komunikasi/ informasi;
(8) industri keamanan; dan
(9) industri pariwisata.
Konvensi tentang
Keanekaragaman Hayati (biological diversity/ biodidersity)
mendefenisikan bahwa:
Keanekaragaman hayati sebagai
variasi yang terdapat diantara makhluk hidup dari semua sumber termasuk diantaranya
ekosistem daratan, lautan, dan ekosistem perairan, serta kompleks
kompleks ekologis yang merupakan bagian dari keanekaragamannya
Keanekaragaman hayati mencakup :
1. keragaman ekosistem (habitat),
2. Jenis (spesies) dan
3. genitik (varietas/ras).
Keanekaragaman
ekosistem dapat dikenali melalui pengamatan terhadap lingkungan fisik,
dimana lingkungan fisik yang berbeda melahirkan komunitas kehidupan yang berbeda.
Sifat fisik, seperti suhu, kejernihan air, pola arus dan kedalaman air
mempengaruhi komunitas yang hidup di dalamnya, timbulnya keanekaragaman
organisme serta struktur lingkungan fisiknya (ekosistem estuaria, hutang
mangrove, terumbu karang dan ekosistem laut jeluk memiliki komposisi, struktur
dan fungsi yang sangat berbeda.
Keanekaragaman
spesies mahluk hidup merupakan tingkatan yang sangat mudah dipamahi.
Keanekaragaman spesies laut sangat bervariasi berdasarkan lokasi.
Keanekaragaman spesies ditentukan oleh dua gradien geografis, yaitu :
1. Posisi geografis, bahwa keanekaragaman spesies bervariasi di antara daerah tropis dan dingin (temperate). Mis; ekosistem laut tropis, terumbu dan padang lamun, keanekaragamannya sangat tinggi terutama untuk spesies moluska, kepiting, dan ikan.
Namun bintang laut (starfishes) dan alga coklat dari ordo Laminariales (kelps),
keanekaragamannya tinggi pada perairan dingin Seperti diLaut pasifik
Berdasarkan
posisi perairan, bahwa perairan Indo-Pasifik Barat (Philipina, Indonesia dan
Australia barat Laut) memiliki tingkat keanekaragaman tinggi, selanjutnya Pasifik
Barat dan Atlantik Barat tingkat keanekaragaman sedang dan di perairan Atlantik
Timur tingkat keanekaragamannya rendah.
2. Keanekaragaman genetic menjelaskan adanya
variasi faktro factor keturunan di dalam dan di antara individu dalam suatu
populasi. Variasi ini disebabkan oleh perbedaan susunan empat pasang basa dari
asam nukleat (adenine, guanin, sitosin, dan timin) yang berfungsi sebagai
pembentuk kode genetik. Variasi genetik baru, muncul akibat terjadinya mutasi
gen dalam kromosom.
0 Response to "KEANEKARAGAMAN HAYATI LAUT"
Post a Comment