MAKALAH
Efek Toksit Bahan Pencemar Merkuri Terhadap Organisme Dan PerairanBAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Merkuri
atau Raksa atau Air raksa (Latin: Hydrargyrum, air/cairan perak) adalah unsur
kimia pada tabel periodik dengan simbol Hg dan nomor atom 80. Merkuri merupakan
elemen alami, sering mencemari lingkungan. Kebanyakan merkuri yang terdapat di
alam dalam bentuk senyawa dengan elemen lain dan jarang dijumpai dalam bentuk
elemen terpisah. Komponen merkuri banyak tersebar di karang-karang, tanah,
udara, air dan organisme hidup melalui prose fisika, kimia, dan biologi yang
kompleks.Kelimpahan Hg di bumi menempati di urutan ke-67 di antara elemen
lainnya pada kerak bumi. Di alam, merkuri (Hg) ditemukan dalam bentuk unsur
merkuri (Hg0), merkuri monovalen (Hg1+), dan bivalen (Hg2+).Sifat kimia dan
fisika merkuri membuat logam tersebut banyak digunakan untuk keperluan kimia
dan industri.
Merkuri
telah dikenal sebagai polutan dalam beberapa dekade.Pada tahun 1950 tidak bisa
dipungkiri bahwa emisi merkuri terhadap lingkungan dapat menimbulkan efek
serius pada kesehatan manusia.Studi yang terdahulu mendemonstrasikan bahwa ikan
dan margasatwa dari ekosistem yang bervariasi umumya mencapai level merkuri,
pada perhatian toksikologi ketika langsung dipengaruhi oleh merkuri, termasuk
emisi dari manusia yang berhubungan dengan aktivitas.
Dari
keterangan di atas merkuri merupakan logam berat yang dapat mencemari perairan
dan sangat berbahaya bagi lingkungan. Untuk itu dari makalah ini penyusun akan
membahas tentang “Efek Toksit Bahan Pencemar Merkuri Terhadap Organisme Dan
Perairan”.
1.2 Tujuan
Tujuandar
makalah ini adalah :
1. Mengetahui Sumber Bahan Pencemar merkuri
2. Mengetahui Factor yang Mempengaruhi Toksit
Biakumulasi merkuri
3. Mengetahui Biotransformasi merkuri
4. Mengetahui Efek Toksit merkuri pada Organisme dan
Perairan
5. Mengetahui Kadar Batas Aman merkuri
6.
Untuk memenuhi tugas ekotoksikologi perairan.
1.3 Manfaat
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:
1. Dapat Mengetahui Sumber Bahan Pencemar merkuri
2. Dapat Mengetahui Factor yang Mempengaruhi Toksit Biakumulasi
merkuri
3. Dapat Mengetahui Biotransformasi merkuri
4. Dapat Mengetahui Efek Toksit merkuri pada Organisme
dan Perairan
5. Dapat Mengetahui Kadar Batas Aman merkuri
BAB II
ISI
ISI
2.1 Sumber Bahan Pencemar merkuri
Merkuri (Hg) adalah unsur logam yang sangat penting dalam
teknologi diabad modern saat ini.
Merkuri (Hg) merupakan salah satu jenis logam yang banyak ditemukan di alam dan tersebar dalam
batu - batuan, bijih tambang, tanah, air dan udara sebagai senyawa anorganik
dan organik (Setiawati, 2012). Merkuri adalah unsur yang mempunyai nomor atom
(NA ; 80) serta mempunyai massa molekul
relatif (MR : 200,59). Merkuri diberikan symbol kimia Hg yang merupakan
singkatan yang berasal bahasa Yunani Hydrargricum, merkuri atau raksa (Zul
Alfian, 2006).Merkuri sangat sedikit ditemukan dalam bentuk logam,
mineral-mineral merkuri paling banyak ditemukan sebagai sulfide merkuri
(cinnabar), dan sebagian kecil pada mineral korderoid (Hg3S2Cl), livingstonit
(HgSb4S7), montroyidit (HgO), tertringualit (Hg2OCl), kalomel (HgCl) (Kirk and
Otmer, 1981).
Merkuri (Hg) sebagai unsur berbentuk cair keperakan pada
suhu kamar. Merkuri mempunyai titik leleh 38,87 dan titik didih 35,0 0 (CH
(Lubis Sari Halida, 2002). Merkuri oleh Clarkson dalam Alfian (2006) dapat
digolongkan sebagai merkuri anorganik dan merkuri organik.
1.
Merkuri anorganik
Misalnya garam merkurous (Hg2Cl2) dan garam merkuri
(HgCl2).Merkuri anorganik pada tahap pengoksidaan, Hg2+ adalah lebih reaktif
karena dapat membentuk kompleks dengan ligan organik, terutama golongan
sulfurhidril.HgCl2 sangat larut dalam air dan sangat toksik, sebaliknya HgCl
tidak larut dan kurang toksik.
2.
Merkuri Organik
Contoh dari merkuri organik antara lain senyawa alkil
merkuri (CH3HgCl), senyawa aril merkuri (C6H5HgCl) dan senyawa alkoksiaril
merkuri (CH3OCH2HgCl). Senyawa merkuri organik dianggap lebih berbahaya dan
dapat larut dalam lapisan lemak pada kulit yang menyelimut korda saraf (Alfian,
2006)
Sifat senyawa HgCl2 yang lain adalah sangat larut dalam alkohol, eter dan larut dalam asam asetat (Kaye, 1973).
Sifat senyawa HgCl2 yang lain adalah sangat larut dalam alkohol, eter dan larut dalam asam asetat (Kaye, 1973).
Merkuri dan turunannya mempunyai sifat yang sangat beracun,
sehingga kehadirannya di lingkungan perairan dapat mengakibatkan kerugian pada
manusia karena sifatnya yang mudah larut dan terikat dalam jaringan tubuh
organisme air. Pencemaran merkuri di perairan mempunyai pengaruh terhadap
ekosistem setempat yang disebabkan oleh sifatnya yang stabil dalam sedimen,
kelarutannya yang rendah dalam air dan kemudahannya diserap dan terkumpul dalam
jaringan tubuh organisme air, baik melalui proses bioaccumulation maupun
biomagnification yaitu melalui food chain (Budiono, 2003)
Secara umum logam merkuri memiliki sifat-sifat sebagai
berikut :
1.Berwujud
cair pada suhu kamar (250C)dengan titik beku paling rendah sekitar -390
2.Merupakan
logam yang paling mudah menguap jika dibandingkan dengan logam-logam yang lain.
3.Tahanan
listrik yang dimiliki sangat rendah, sehingga menempatkan merkuri sebagai logam
yang sangat baik untuk menghantarkan daya listrik.
4.Dapat
melarutkan bermacam-macam logam untuk membentuk alloy yang disebut juga dengan
analgon.
5.Merupakan
unsur yang sangat beracun bagi semua mahluk hidup, baik itu dalam bentuk unsur
tunggal (logam) ataupun dalam bentuk persenyawaan (Palar Heryanto, 2008).
Kadar
merkuri yang tinggi pada perairan umumnya diakibatkan oleh buangan industri
(industrial wastes) dan akibat sampingan dari penggunaan senyawa-senyawa
merkuri di bidang pertanian.Merkuri dapat berada dalam bentuk metal,
senyawa-senyawa anorganik dan senyawa organic. Terdapatnya merkuri di perairan
dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu pertama oleh kegiatan perindustrian
seperti pabrik cat,kertas, peralatan listrik, chlorine dan coustic soda; kedua
oleh alam itu sendiri melalui proses pelapukan batuan dan peletusan gunung
berapi. Namun pencemaran merkuri yang disebabkan kegiatan alam pengaruhnya
terhadap biologi maupun ekologi tidak significant. Di antara beberapa
sumber polutan yang menyebabkan penimbunan merkuri dilingkungan laut, yang
terpenting adalah industri penambangan logam, industri biji besi,
termasuk metal plating, industry yang memproduksi bahan kimia, baik
organic maupun anorganik, dan offshore dumping sampah domestik, lumpur dan
lain-lain.
Merkuri
dilepaskan ke atmosfer melalui pelbagai kegiatan manusia, utamanyaberasal dari
pembakaran sampah rumah tangga.Pertanian pertambangan dan limbah industri, dan
khususnyapembakaran bahan bakar fosil seperti batubara.Asap yang mengandung
merkuridapat dengan mudah ditrasportasikan melalui udara dan mengendap di
daratan sertaair.
2.2 Factor
yang Mempengaruhi Toksit Biakumulasi merkuri
Sifat MeHg dapat
terakumulasi dalam tubuh ikan, sehingga ikan mengandung MeHg lebih banyak
lagi. Konsentrasi-konsentrasi dasar Hg yang ada juga diperkirakan
mengkontribusikan konsentrasi MeHg pada ikan.Sebagai konsekuensi bagi manusia
dan margasatwa yang telah mengkonsumsi ikan yang terkontaminasi, akibatnya ada
penambahan kenaikan dalam ekspos MeHg.Karena perbedaan-perbedaan dalam angka
pengkonsumsian ikan tiap berat badan itu berbeda dan perbedaan-perbedaan dalam
berat badan diantara spesies-spesies, hal ini memungkinkan burung-burung dan
mamalia memiliki banyak ekspos – ekspos MeHg yang lebih tinggi daripada manusia
melalui pengkonsumsian ikan yang terkontaminasi.
Pengkonsumsian ikan
adalah jalan kecil yang dominan dari ekspos MeHg pada manusia-manusia dan
margasatwa. MeHg jauh lebih berbahaya daripada merkuri, karena di dalam tubuh
manusia, senyawa tersebut akan mengikatkan diri dengan jaringan lemak dan
mengalami biokonsentrasi sehingga sulit diuraikan oleh tubuh. Oleh sebab itu,
memakan ikan yang tercemar MeHg dengan dosis di bawah ambang pun, jika
dilakukan dalam jangka waktu lama, akan meningkatkan jumlah merkuri di dalam
tubuh.
Transfer
dan transformasi merkuri dapat dilakukan oleh phytoplankton dan bakteri,
disebabkan kedua organisme tersebut relatif mendominasi suatu perairan,
dan juga oleh sea grasse. Bakteri dapat merubah merkuri menjadi methyl
merkuri, dan membebaskan merkuri dari sendimen.Dalam kegiatannya bakteri
membutuhkan bahan organic atau komponen-komponen karbon, nitrogen dan posphat
sebagai makanannya.
2.3 Biotransformasi merkuri
Unsur merkuri yang diabsorbsi dengan cepat dioksidadi
menjadi ion Hg2+, yang memiliki afmitas berikatan dengan substrat-substrat yang
kaya gugus tersebut.Merkuri ditemukan dalam ginjal (terikat pada metalotionen)
dan hati.Merkuri dapat melewati darah- otak dan plasenta.Metil merkuri
mempunyai afmitas yang kuat terhadap otak.Sekitar 90% merkuri darah terdapat
dalam eritrosit.Metabolisme senyawa alkil merkuri serupa dengan metabolisme
merkuri logam atau senyawa anorganiknya.Senyawa fenil dan metoksietil merkuri
dimetabolisme dangan lambat. Biotransformasi tertentu yang terjadi dalam suatu
tata lingkungan dan atau dalam tubuh organisme hidup yang telah kemasukan
merkuri, disebabkan Oleh perubahan bentuk atas senyawa - senyawa merkuri dari
satu tipe ketipe lainnya
Siklus merkuri ini
telah mendapat perhatian yang luas, hal ini karena tingkat keracunan dari
merkuri tersebut.Dengan lebih memeperhatikan MeHg yang terakumulasi oleh
keduanya baik itu organik maupun inorganik dalam bentuk elemen-elemen di
organisme, proses biotransformasi serta biomagnifikasi di dalam rantai makanan
ekosistem air. Ikan disini sebagai salah satu medianya, walaupun ikan
adalah organisme yang dapat dijadikan bioindikator terhadap tingkat pencemaran
yang terjadi.Tingginya konsentrasi MeHg pada ikan adalah keadaan yang umum
terjadi di danau-danau dan di lautan-lautan bahkan yang sangat jauh dari batas
sumber mata air.
2.4 efek toksit pada ekosistem
Pencemaran
perairan oleh merkuri mempunyai pengaruh terhadap ekosistem setempat yang
disebabkan oleh sifatnya yang stabil dalam sendimen, kelarutannya yang rendah
dalam air dan kemudahannya diserap dan terkumpul dalam jaringan tubuh organisme
air, baik melalui proses bioaccumulation maupun biomagnifications yaitu melalui
food chain.Dikatakan pula bahwa fluktuasi merkuri di lingkungan laut,
terutama di daerah estuarin dan daerah pantai ditentukan oleh proses
precification, sedimentation, flocculation dan reaksi adsorpsi desorpsi.
Merkuri
di alam umumnya terdapat sebagai methyl merkuri (CH3-Hg), yaitu bentuk senyawa
organic dengan daya racuntinggi dan sukar terurai dibandingkan zat
asalnya.Pengaruh pencemaran merkuri terhadap ekologi bersifat jangka panjang,
yaitu meliputi kerusakan strukturkomunitas, keturunan, jaringan makanan,
tingkah laku hewan air, fisiologi, resistensi maupun pengaruhnya yang bersifat
sinergisme.
2.4.2
Efek Toksit Pada Organisme
Merkuri
yang diakumulasi dalam tubuh hewan air akan merusak atau menstimuli sistemen
zimatik, yang berakibat dapat menimbulkan penurunan kemampuan adaptasi
bagihewan yang bersangkutan terhadap lingkungan yang tercemar tersebut. Pada
ikan, organyang paling banyak mengakumulasi merkuri adalah ginjal, hati dan
lensa mata.Sedang pengaruhnya yang bersifat linier terjadi pada tumbuhan air,
yaitu semakin tinggi kadar merkuri semakin besar pengaruh racunnya.
Merkuri
adalah racun saraf dan terutama memiliki efek –efek merugikan dalam
perkembangan sistem saraf.Masalah paling besar adalah ketika ekspos terjadi
kepada perkembangan janin dan anak-anak.MeHg dengan cepat dan luas menyerap
melalui sistem gastrointestinal.Itu didistribusikan di seluruh tubuh dan dengan
mudah menembus darah di otak dan rintangan-rintangan plasenta pada manusia dan
hewan.
Target
utama dari toksisitas merkuri adalah sistem saraf, ginjal dan janin yang sedang
berkembang.Sistem-sistem lainnya yang mungkin terkena efeknya adalah
pernapasan, kekebalan tubuh dan sistem reproduksi. Tetapi sistem saraf pusat
adalah target organ dari toksisitas merkuri, sehingga gejala yang erat
hubungannya dengan kerusakan saraf pusat. Gejala – gejala yang timbul
antara lain adalah paraesthesia, sulit berdiri dan berbicara, ataksia, tremor
dan sakit kepala.
2.5 batas aman merkuri
Merkuri
mempunyai sifat yang sangat beracun, maka U.S. Food and Administrasion (FDA)
menentukan pembakuan atau Nilai Ambang Batas (NAB) kadar merkuri yang ada dalam
jaringan tubuh badan air, yaitu sebesar 0,005 ppm. Nilai ambang batas yaitu
suatu keadaan dimana suatu larutan kimia, dalam hal ini merkuri dianggap belum
membahayakan bagi kesehatan manusia.Kadar merkuri jika sudah melampaui NAB
dalam air atau makanan, maka air maupun makanan yang diperoleh dari tempat
tertentu harus dinyatakan berbahaya. NAB air yang mengandung merkuri total
0,002 ppm baik digunakan untuk perikanan (Budiono, 2003). Pedoman buku mutu
lingkungan menjelaskan bahwa, kadar merkuri pada makanan yang dikonsumsi
langsung maksimum sebesar 0,001 ppm. Kadar merkuri yang aman dalam darah
maksimal 0,04 ppm. Kadar merkuri sebesar 0,1-1 ppm dalam jaringan sudah dapat
menyebabkan munculnya gangguan fungsi tubuh (Anonymous, 2008). Menurut WHO
batas tolerir kadar merkuri dalam urin manusia rata-rata maksimal 4 μg/l. jika
kadar merkuri dalam urin melebihi 10 μg/l akan menimbulkan gejala simptomatik.
Beberapa
ketentuan/peraturan tentang batasan nilai kandungan merkuri pada suatu bahan
dari berbagai lembaga maupun instansi yang berwenang sebagai berikut :
1) Nilai
batas kandungan merkuri untuk Daerah Aliran Sungai (DAS) yang diijinkan adalah
0,001 mg/liter air.
2) Berdasar
pada Pedoman Baku Mutu Lingkungan, kandungan merkuri dalam makanan yang tanpa
diolah maksimum 0,001 ppm (part per millions)
3) Kandungan
merkuri dalam darah yang aman maksimum 0,04 ppm (part per millions)
4) Untuk
bahan kosmetik, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melarang penggunaan
merkuri meskipun dengan konsentrasi kecil.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Terdapatnya
merkuri di lingkungan perairan disebabkan kegiatan perindustrian dan kegiatan
alam.Merkuri juga mengalami bioakumulasi,
dan biotransformasi.Pengaruh merkuri sebagai pollutan terhadap
kehidupan biota laut dapat bersifat langsung maupun tidak langsung, misalnya
melalui penurunan kualitas air, dan melalui rantai makanan (food chain).Bentuk
yang bersifat toksis dari merkuri adalah methyl merkuri, yang mana dapat
diakumulasi oleh biota air. Terjadinya proses akumulasi di dalam tubuh ikan
karena kecepatan pengambilan merkuri oleh ikan lebih cepat dibandingkan proses
eksresi..Dampak merkuri pada manusia dapat berupa gangguan fisiologis,
ganggunan sistim syaraf, gangguan pertumbuhan, dan gangguan terhadap ginjal.
Nilai Ambang Batas (NAB) kadar merkuri yang ada dalam jaringan tubuh badan air,
yaitu sebesar 0,005 ppm. NAB air yang mengandung merkuri total 0,002 ppm baik
digunakan untuk perikanan
3.2 Saran
Sebaiknya dalam penggunaan merkuri
tidak melebihi batas ambang karna dapat berpengaruh buruk terhadap lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2000.
Merkuri dan Dampaknya Terhadap Manusia .[online] http://www.google.co.id (
diakse tanggal 2 NOVEMBER 2014)
Anonim.
2009. Keracunan Merkuri. [online]http://www.ahliwasir.com/news/42/Keracunan-Merkuri (diakses
tanggal 2 NOVEMBER 2014)
Wurdiyanto
Gatot : Merkuri, Bahayanya dan Pengukurannya .Divisi Jasa TeknologiKostranda,
Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi :BATAN.
Palar, Heryanto.1994, Pencemaran
dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta. Rineke Cipta.
0 Response to "Makalah Efek Toksit Bahan Pencemar Merkuri Terhadap Organisme Dan Perairan"
Post a Comment