Bahan Pengikat
Bahan pengikat adalah bahan yang digunakan dalam industri makanan untuk
mengikat air yang terdapat dalam adonan.
Salah satu bahan pengikat dalam makanan adalah tepung tapioka. Fungsi
tepung adalah untuk memperbaiki stabilitas emulsi, menurunkan penyusutan akibat
pemasakan, memberi warna yang terang, meningkatkan elastisitas produk,
membentuk tekstur yang padat dan menarik air dari adonan ( Tanikawa 1971 ).
Dalam pembuatan kamaboko,
pembentukan gel terjadi karena adanya ikatan yang kuat antara granula pati
dengan miofibril pada surimi (Hamada
dan Inamasu 1984).
Tepung akan memperkuat ashi
apabila dipanaskan melewati suhu 70 oC.
Pada suhu ini granula tepung akan berubah menjadi gelatin (Suzuki 1981).
Untuk memperkuat gel kamaboko,
pati harus terdispersi secara merata didalam protein.
Umumnya kemampuan penguatan struktur gel ini berhubungan erat dengan
kemampuan daya ikat air oleh pati dan kekentalannya, semakin besar daya ikat
dan kekentalan, semakin besar pula kemampuan penguatan struktur gel (Fardiaz
1985).
Tepung tapioka merupakan hasil ekstraksi pati ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) yang mengalami
pencucian sempurna dan dilanjutkan dengan pengeringan.
Pati merupakan komponen utama tepung tapioka dan senyawa yang tidak
mempunyai rasa dan bau sehingga modifikasi rasa tepung tapioka mudah dilakukan
(Rusmono, 1983).
Tapioka mengandung amilosa 17% dan 83% amilopektin. Suhu gelatinasi tepung
tapioka adalah 52 oC.
Bentuk granula tepung tapioka hampir sama dengan tepung kentang yaitu bulat
telur dengan ujung terpotong.
Besar granula tepung tapioka berkisar antara 3 - 35 mikron (Swinkles dalam Irianingsih, 1987).
Menurut Tjokroadikusoemo
dan Soebiyanto (1986) bahwa tepung tapioka memiliki sifat yang sangat mirip
dengan amilopektin.
Sifat-sifat
amilopektin yang sangat disukai antara lain:
1. Dalam bentuk pasta, amilopektin menunjukan penampakan yang sangat jernih. Sehingga
sangat disukai karena dapat mempertinggi mutu penampilan dari produk akhir.
2. Pada suhu normal, pasta dari amilopektin tidak mudah mengumpul dan kembali menjadi
keras.
3. Memiliki daya perekat yang tinggi sehingga pemakaian pati dapat dihemat,
dan tabel komposisi kimia tepung tapioka dalam 100 gram bahan.
Komponen
|
Jumlah
|
Kalori (kal)
|
362
|
Protein (gram)
|
0,50
|
Lemak (gram)
|
0,30
|
Karbohidrat (gram)
|
86,9
|
Air (gram)
|
12,0
|
Abu (gram)
|
0,30
|
Sumber :
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan (1991)
Tepung tapioka banyak digunakan dalam berbagai industri
karena kandungan patinya yang tinggi dan sifat patinya yang mudah membengkak
dalam air panas dengan membentuk kekentalan yang dikehendaki (Somaatmadja
1984).
Selain itu tepung tapioka mempunyai banyak kelebihan
sebagai bahan baku karena harganya relatif rendah, memiliki larutan yang
jernih, daya gel yang baik rasa yang netral, warna yang terang dan daya
lekatnya yang sangat baik (Radley 1976).
0 Response to "Bahan Pengikat Makanan"
Post a Comment